Di BPP Kostratani Pacet Cianjur, Petani Milenial Diajak Majukan Pertanian

By Admin


nusakini.com - Cianjur – Kementerian Pertanian tidak henti-hentinya mendorong kehadiran petani milenial untuk mendukung pembangunan pertanian. Hal ini disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, saat mengunjungi BPP Kostratani Pacet, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (11/08) petang.

Menurut Dedi Nursyamsi, Petani milenial adalah penerus pembangunan pertanian di Indonesia. Keberhasilan pembangunan pertanian tergantung pada jumlah petani pengusaha milenial. 

“Cianjur ini terkenal sebagai gudangnya petani milenial. Dan terbukti Cianjur sangat menonjol di bidang hortikultura. Itu semua dipelopori petani milenial. Banyak sekali petani milenial dari Cianjur,” katanya.

Dedi juga mengajak insan pertanian Cianjur untuk terus sama-sama mencetak petani milenial. 

“Ayo sebanyak-banyaknya lahirkan petani milenial. Petani milenial yang ada juga bisa mengajak rekan-rekannya agar terjun ke pertanian. Kalau ada 1000 petani milenial, insha Allah kita akan menghadapi pertanian yang lebih maju,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Dedi juga membahas pentingnya memperkuat diversifikasi pangan lokal. Menurutnya, untuk menjadi negara yang bisa swasembada pangan, penguatan diversifikasi pangan harus dilakukan juga.

“Dalam kondisi seperti ini, kta tidak bisa mengandalkan impor. Karena negara-negara lain pun menjaga produksi pertanian untuk mememnuhi kebutuhan dalam negeri mereka masing-masing. Oleh karena itu, kita harus juga memperkuat diversifikasi pangan lokal. Kita punya jagung, pisang, umbi-umbian dan lainnya yang sangat kaya karbohidrat yang bisa menjadi alternatif sebagai pengganti nasi,” terangnya.

Menurut Dedi Nursyamsi, dengan mengkonsumsi pangan lokal, kita juga telah membantu mengangkat kesejahteraan petani dalam negeri. Namun dengan mengkonsumsi makanan luar negeri, kita menyejahterakan petani luar negeri,” katanya.

Untuk itu, Dedi mengajak para petani dan penyuluh agar selalu turun ke lapangan dan terus menanam.

“Penyuluh adalah garda terdepan. Jika penyuluh semangat, petani juga semangat dan pertanian akan terus terjaga. Karena penyuluh yang semangat akan turun ke lapangan mendampingi petani dan memastikan produksi tetap berlangsung,” katanya.

Untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penyuluh, Kementerian Pertanian menghadirkan BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) Kostratani.

“BPP Kostratani ini adalah rumahnya penyuluh. Di Kostratani ada data dan informasi yang bisa mereka manfaatkan, Kostratani juga menjadi pusat pengembangan pertanian, dan juga sebagai pusat pembelajaran. Makanya kita perkuat BPP Kostratani dengan pengadaan komputer, modem, dan internet untuk memastikan BPP Kostratani memiliki IT,” tuturnya

Sementara Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan dan Hortikultura Cianjur Mamad Nano mengatakan memberikan apresiasi dipilihnya BPP di Cianjur menjadi Model BPP Kostratani. 

“Apalagi kita memang butuh tambahan SDM. Sebab teknologi kalau tidak ada SDM tidak akan berjalan. Dan berbagai kegiatan Kementan yang digelar di Cianjur sangat membantu pertanian kita.

Mudah mudahan dengan hadirnya BPP Kostratani akan juga memberikan harapan untuk pertanian yang lebih baik lagi buat Cianjur, juga buat para petani,” harapnya. (Cha)